Sebelum kita bahas mengenai IP Address, kita bahas dulu IP nya. Karena IP adalah protocolnya. Saya ingatkan lagi mengenai konsep TCP/IP yang sudah kita pelajari di bab Instalasi Jaringan Komputer.
Internet Protocol berada di internet layer atau network layer TCP/IP.
Kira-kira tugas internet layer atau network layer adalah seperti ini:
- Menyediakan interface ke layer-layer diatas, atau dibawahnya. Contoh: packet http/dns/etc harus lewat network layer dulu untuk sampai ke fisik perangkat. (Ini tentang enkapsulasi)
- Melakukan pekerjaan routing. Nah disinilah network layer menggunakan internet protocol. Alasannya?
Mata Pelajaran:
Komputer dan Jaringan Dasar
Kelas/Semester:
X/II (Genap)
Topik:
Pengalamatan IP Pada Jaringan Komputer
Kompetensi Dasar:
3.12 Menerapkan pengalamatan IP pada jaringan komputer
4.12 Mengkonfigurasi pengalamatan IP pada jaringan komputer
Karena internet protocol yang tau sistem interkoneksi di sebuah jaringan. Kan tiap perangkat yang terhubung di jaringan, punya alamat.
Alamat itulah yang kita sebut sebagai IP address.
Setiap packet yang diterima/dikirim, diperiksa dulu alamatnya, kalau tujuannya adalah perangkat lain. Maka dilihat tabel routing, dan dipilih jalur mana yang paling baik.
Kalau alamatnya adalah perangkat itu sendiri, maka dienkapsulasi menjadi PDU layer bawahnya, hingga sampai ke bits.
IP Address terdiri dari dua bagian, yaitu: Network ID dan Host ID.
Network ID menentukan alamat dalam jaringan (network address) sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan antara satu mesin dengan mesin yang lain. Dimisalkan sebuah rumah, Network ID seperti alamat rumah dan Host ID seperti nomor rumah.
Berdasarkan perkembangannya IP Address dibagi menjadi dua jenis:
- IPv4 (Internet Protocol versi 4) merupakan IP Address yang terdiri dari 32 bit yang dibagi menjadi 4 segmen berukuran 8 bit.
- IPv6 (Internet Protocol versi 6) merupakan IP Address yang terdiri dari 128 bit yang digunakan untuk mengatasi permintaan IP Address yang semakin meningkat.
IP Address terdiri dari 32 bit angka biner yang dituliskan dalam bentuk empat kelompok masing-masing kelompok terdiri dari delapan (oktaf) bit dipisahkan oleh tanda titik.
contoh : 11000000.101010000.00001010.00110111
IP Address dapat juga ditulis dalam bentuk angka desimal dalam empat kelompok, dari angka 0-255.
contoh : 192.168.10.55
IP Address didesign menjadi beberapa kelas, tujuannya agar lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan. Ada kelas IP address yang menyediakan ruang untuk network yang banyak, tapi ruang untuk hostnya sedikit.
Sebaliknya, ada juga kelas IP address yang ruang networknya sedikit, tapi ruang untuk hostnya banyak.
Itulah konsep sederhana pengkelasan ip address, silakan diingat baik-baik.
Kalau digambarkan, seperti ini kelas ip address yang dibagi menjadi: Class A, Class B, Class C, Class D, dan Class E.
Dibawah akan kita bahas struktur masing-masing kelas IP address diatas.
Sekarang coba kamu pahami sedikit mengenai peletakan network — host dengan nilai bitnya. Ini nantinya akan digunakan sebagai notasi subnet mask atau prefix length.
- Class A: Network – Host – Host – Host
Perhatikan nilai bit untuk networknya. Ada 8 bit kan? Maka kita bisa menyebutkan class A ip address di /8. - Class B: Network – Network – Host – Host
Bisa disebut dengan /16. - Class C: Network – Network – Network – Host
Bisa disebut dengan /24.
Gampang kan?
Kelas A paling banyak alokasinya. Hingga 50% dari keseluruhan ip address versi 4. Seperti ini jika digambarkan dengan diagram:
Kelas IP Address | Range (bit) Oktet Pertama | Jumlah Network Address | Jumlah Host Address |
Class A | 0 sampai 127 | 126 (2 reserved) | 16.777.214 |
Class B | 128 sampai 191 | 16.384 | 65.534 |
Class C | 192 sampai 223 | 2.097.152 | 254 |
Khusus class D, digunakan untuk multicast (dibawah ada penjelasan lebih lanjut). Mengenai class E, alamat ini sudah reserved untuk digunakan di masa mendatang (tidak lagi experimental atau research).
Kelas A
Aturan network address class A: nilai bit pertama harus “off” atau bernilai “0”. Bit kedua dan seterusnya (jika bernilai 1 semua) akan mencapai range maksimal, perhatikan:
Value | 128 | 64 | 32 | 16 | 8 | 4 | 2 | 1 |
0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
127 | 0 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 |
Terdiri dari 8 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan 24 bit berikutnya merupakan Host ID. IP kelas A terdapat 126 Network, yakni dari nomor 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx (xxx merupakan variable yang nilainya dari 0 sampai dengan 225).
- Format IP kelas A
0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
(N = Network ID, H = Host ID) - Bit pertama nilainya 0
- Network ID adalah 8 bit dan Host ID adalah 24 bit
- Bit pertama diisi antara 0 sampai dengan 127
- Range IP antara 1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx
- Jumlah Network adalah 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
- Jumlah Host adalah 16.777.214
- Contoh IP Address 10.11.22.33 maka Network ID adalah 10 dan Host ID adalah 11.22.33
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 11.22.33 pada jaringan 10.
Kelas B
Aturannya network address class B: bit pertama dari oktet pertama harus bernilai “on” atau “1” sedangkan bit kedua harus bernilai “off” atau “0”.
Value | 128 | 64 | 32 | 16 | 8 | 4 | 2 | 1 |
128 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
191 | 1 | 0 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 |
Terdiri dari 16 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan 16 bit berikutnya merupakan Host ID. IP kelas B terdapat 16.384 Network, yakni dari nomor 128.0.xxx.xxx sampai dengan 191.255.xxx.xxx (xxx merupakan variable yang nilainya dari 0 sampai dengan 255).
- Format IP kelas B
10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHHH
(N = Network ID, H = Host ID) - Bit pertama nilainya 10
- Network ID adalah 16 bit dan Host ID adalah 16 bit
- Bit pertama diisi antara 128 sampai dengan 191
- Range IP antara 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx
- Jumlah Network adalah 16.384 (64 x 256)
- Jumlah Host adalah 65.532
- Contoh IP Address 130.1.2.3 maka Network ID adalah 130.1 dan Host ID adalah 2.3
Jadi IP di atas mempunyai Host dengan nomor 2.3 pada jaringan 130.1
Kelas C
Aturan network address class C: 2 bit pertama harus bernilai “on” atau “1”, sedangkan bit ke tiga harus bernilai “off” atau “0”.
Value | 128 | 64 | 32 | 16 | 8 | 4 | 2 | 1 |
192 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
223 | 1 | 1 | 0 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 |
Terdiri dari 24 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan 8 bit berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas C terdapat 2.097.152 Network, yakni dari nomor 192.0.0xxx sampai dengan 223.255.255.xxx (xxx merupakan variable yang nilainya dari 0 sampai dengan 255).
- Format IP kelas C
110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
(N = Network ID, H = Host ID) - Bit pertama nilainya 110
- Network ID adalah 24 bit dan Host ID adalah 8 bit
- Bit pertama diisi antara 192 sampai dengan 223
- Range IP antara 192.0.0.xxx – 233.255.255.xxx
- Jumlah Network adalah 2.097.152 (32 x 256 x 256)
- Jumlah Host adalah 254
- Contoh IP Address 192.168.0.100 maka Network ID adalah 192.168.0 dan Host ID adalah 100
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 100 pada jaringan 192.168.
Kelas D dan Kelas E
Coba perhatikan yang class C. Network addressnya berhenti di 223 kan?
Nah, 224.x.x.x digunakan untuk multicast, range nya dari 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255. Inilah class D.
Beberapa protocol yang menggunakan alamat multicast adalah routing protocol seperti EIGRP dan OSPF. Alamat tersebut digunakan untuk menyebarkan informasi routing.
Sedangkan class E, rangenya dari 240 dan seterusnya, digunakan for scientific purpose (future used). Tidak kita bahas terlalu panjang, ingat saja rangenya.
IP Address Private merupakan alamat-alamat IP yang disediakan untuk digunakan pada jaringan local (LAN). IP Address Private digunakan untuk komunikasi pada jaringan yang tidak langsung dengan internet.
- IP Address Private Kelas A memiliki Range IP Address antara 10.0.0.1 – 10.255.255.254
- IP Address Private Kelas B memiliki Range IP Address antara 172.16.0.1 – 172.31.255.254
- IP Address Private Kelas C memiliki Range IP Address antara 192.168.0.1 – 192.168.255.254
IP Address Public merupakan alamat-alamat IP yang disediakan untuk digunakan pada jaringan internet.
IP jenis ini :
- Harus daftarkan ke ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) atau InterNIC.
- Ada biaya registrasinya.
IP Address Public banyak digunakan pada webserver, e-mail server dan gateway/proxy server.
Source:
- https://ngonfig.net/ip-address.html
- https://tcbae.wordpress.com/pengalamatan-ip/
- http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=64